PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
UNTUK KESEHATNA KELUARGA
TUKIMAN
Bagian Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
A. Pendahuluan
Pemerintah telah menetapkan kebijaksanaan dalam upaya pelayanan kesehatan
yaitu Primary Health Care (PHC) sebagai suatu strategi untuk mencapai kesehatan
semua pada tahun 2000. Salah satu unmsur penting dalam PHC antara lain
penerapan teknologi tepat guna dan peran serta masyarakat.
Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional merupakan salah
satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna
yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara
lain karena pengobatan tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh
masyarakat serta bahan-bahannya banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air.
Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat
tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk lebih meningkatkan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang semakin luas dan kompleks dengan
keputusan Menteri Kesehatan RI No. 99a/Menkes/SK/III/1982 tanggal 2 Maret 1982
telah di tetapkan Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan penjabaran pola
Pembangunan Nasional dan sebagai petunjuk pelaksanaan pembangunan dibidang
kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan
yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Flora dan fauna serta
mineral yang berkhasiat sebagai chat harus dikembangkan dan disebar luaskan agar
maksimal mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Khususnya untuk tanaman chat penyebar luasannya dapat dilakukan melalui TOGA
(tanaman chat keluarga).
Pengertian TOGA
Toga adalah singkatan dari tanaman chat keluarga. Taman obat keluarga
pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang
yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman ohat
atau bahan ohat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya
obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pemanfaatan Tanaman Obat
Berbicara tentang pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada
umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya
manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari Baru
itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi
keper uan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-obatan dalam angka
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Kenyataan menunjukkan
bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan
© 2004 Digitized by USU digital library 1bahwa chat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah
memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Adapun pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan
gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:
1. Demam panas
2. Batuk
3. Sakit perut
4. Gatal-gatal
Berbagai macam ramuan yang dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai
penyakit menurut Depkes (1992) adalah sebagai berikut:
ad.1. Ramuan demam panas biasa
a. bahan
• Jeruk nipis 1 buah
• Bawang merah 3 biji
• Minyak kelapa 1 sendok makan
• Garam (sedikit)
b. Cara pembuatannya
• Peras jeruk nipis, ambil airnya
• Parut bawang merah, terlebih dahulu dilapisi dengan daun pisang
• Campurkan jeruk nipis dan bawang merah tersebut tambahkan
garam dengan minyak.
c. Cara pemakaian
• Dikompreskan pada ubun-ubun
Demam panas karena maria
a. Ciri – ciri penyakit
• Panas menggigil
• keringat dingin
• Nyeri otot
• Pucat, lesu
• Sakit kepala
b. Bahan yang diperlukan
• Jeruk nipis 1 buah dibelah
• Daun pepaya 1/2 pelepah
• Kencur 1 jari dipukul/dimemarkan
• Air 3 gelas
c. Cara pembuatan
• Semua bahan direbus, kalau perlu di tambah dengan gula merah
secukupnya sampai airnya tinggal 1 1/2 gelas.
d. Cara pemakaian
• Minimal diminum 3 x sehari 1/2 gelas. Diulang lagi setiap hari
sampai 1 minggu.
Demam Panas Karena Campak (Babagen)
a. Ciri-ciri penyakit
• Panas tinggi
• Anak rewel, lemah
• Batuk-batuk
© 2004 Digitized by USU digital library 2• Mata merah
• Bintik-bintik merah coklat di kulit
b. Bahan yang diperlukan
• Daun sambiroto 4 lembar
• Pule 1 ibu jari
• Air 1 gelas
c . Cara pembuatan
• Daun sambiroto, pule dibersihkan, kemudian didihkan sampai menjadi 1/2
gelas
d. Cara pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1/2 gelas pagi dan sore, ulangi tiap hari sampai panasnya
mereda.
ad.2. Batuk
• Ramuan Batuk biasa
a. Bahan
• Kencur 3 jari
• Garam sedikit
b. Cara pembuatan
• Kupas kencur dan parut
• Tambahkan air 3/4 cangkir
• Peras dengan kain bersih dan Baring.
c. Cara pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1 ramuan untuk anak-anak dan dewasa.
• Batuk Pilek
a. Ciri-ciri penyakit
• Pilek , keluar lendir/cairan ingus dari hidung.
• Kadang-kadang disertai panas.
• Sakit kepala
• Hidung tersumbat
• Nyeri otot
b. Bahan yang dipergunakan
• Air teh kental 3/4 gelas
• Air jeruk nipis 3 sendok makan
• Gula batu sebesar telur ayam
c. Cara pembuatan
• Campur semua bahan, diaduk sampai larut.
d. Cara pemberian
• Orang dewasa minum 3 kali sehari 1 ramuan
• Anak-anak 3 kali sehari 1/2 cangkir
* Anak Balita jangan diberi ramuan ini.
© 2004 Digitized by USU digital library 3• Batuk asma
a. Ciri-ciri penyakit
• Napas berbunyi
• Berkeringat
• Sesak napas
b. Bahan
• Daun randu (daun kapuk) 7 helai
• Pegagan 1 genggam
• Gula batu saecukupnya.
• Air matang 1 cangkir.
c. Cara pembuatan
• Cuci daun randu dan pegagan
• Tumbuk dengan sediki t air, setelah halus tambah air matang dan saring
• Beningnya ditambah dengan gula batu dan aduk hingga larut.
d. Cara pemakaian
• Diminum 1 x sehari 1 ramuan, pagi hari sebelum makan
• Diulang tiap hari sampai sembuh
• Untuk pemeliharaan cukup 1 minggu sekali satu ramuan
ad. 3 Sakit perut
• Ramuan sakit perut biasa
a. Bahan yang diperlukan
• Gula pasir 3/4 sendok makan
• Minyak kayu putih 3 tetes
b. Cara pembuatan
• Gula pasir ditetesi dengan minyak kayu putih Dicampur
c. Cara pemakaiannya
• Campuran ini dimakan, disertai minum teh
• Ramuan sakit perut disertai mencret
a. Ciri-ciri penyakit
• Berak encer lebih 3 kali sehari
• Sakit perut saat berak
• Kadang rasa mual dan kembung.
b. Bahan yang diperlukan
• Daun jambu biji muda satu genggam.
• Adas 5 butir (1/3 sendok teh).
• Pulo sari 2 jari tangan
• Air 2 cangkir
c. Cara membuatnya
• Bahan setelah dicuci dipotong kecil-kecil kemudian didihkan sampai diperoleh
1 cangkir
d. Cara pemakaian
© 2004 Digitized by USU digital library 4• Diminum 2 x sehari 1/2 cangkir.
• Muntah mencret
Berikan ramuan mencret di tambah dengan ramuan muntah yaitu:
a .Bahan
• Parutan pala 1 sendok teh
• Garam sedikit
b. Cara pembuatan
• Kedua bahan dicampur
c. Cara pemakaian
• Makanlah ramuan tersebut.
• Sakit maag (sakit ulu hati)
a. Ciri-ciri penyakit
• Sakit terasa perih terutama daerah ulu hati.
• Mual
• Kadang-kadang disertai keringat dingin dan pusing
• Perut kembung.
b. Bahan yang dipergunakan
• Kunyit yang tua 2 jari tangan
• Air matang 1/2 cangkir
c .Cara pembuatan
• Kupas kunyi t dan bersihkan
• Parut kunyi t tambah air matang
• Peras dengan kain bersih
• Ambil beningnya
d. Cara pemakaiannya
• Minum 2 x sehari satu ramuan, pagi hari sebelum makan dan malam hari
sebelum tidur.
ad.4. Gatal
• Ramuan gatal-gatal biasa
a. Bahan yang diperlukan
• Batang Brotowali 2 sampai 3 jari
• Air 6 gelas
b. Cara pembuatan
• Campuran dididihkan selama 1/2 jam
c. Cara pemakaian
• Air brotowali gunakan untuk mencuci kulit yang gatal
• Ramuan Gatal karena Panu
• Ramuan gatal karena Panu
a. Ciri-ciri penyakit
• Bercak putih halus, berbatas tegas
• Rasa gatal pada waktu berkeringat.
b. Bahan yang diperlukan
© 2004 Digitized by USU digital library 5• Lengkuas 1 jari
• Cuka 1 sendok makan
c. Cara pembuatan
• Lengkuas dipotong miring
• Bagian ujungnya dipukul-pukul hingga berserabut seperti kuas.
d. Cara pemakaian
• Kuas lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokkan pada kulit yang
sakit 2 x sehari.
• Ramuan Gatal karena kurap
a. Ciri-ciri penyakit
• Bercak-bercak bundar di kulit selebar beberapa cm dengan tepi berbatas jelas
kemerahan.
• Bersisik biasanya dibadan, tangan, kaki, lipatan paha, sela jari dan kepala.
b .Bahan yang diperlukan
• Daun landep 1 genggam.
• Jeruk nipis 1 buah
c. Cara pembuatan
• Daun landep dilumatkan
• Jeruk nipis dipotong dan diperas
• Campurkan pada daun landep yang telah dilumat.
d. Cara pemakaiannya.
• Dioleskan pada kulit yang sakit.
• Ramuan Gatal Karena Kudis
a. Ciri-ciri penyakit
• Bintik-bintik bergerombol
• Rasa amat gatal terutama diantara jari-jari tangan dan kaki.
• Pergelangan sebelah dalam dan pantat.
b. Bahan yang diperlukan
• Daun sambiloto segar 1 genggam
• Belerang sedikit
c. Cara pembuatannya
• Bahan ditumbuk bersama-sama sampai halus dan rata.
d. Cara pemakaian
• Dilumurkan pada kulit yang sakit.
D. Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-
jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman.
© 2004 Digitized by USU digital library 6d. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-
buahan dan bumbu masak
e. Jenis tanaman yang hampir punah
f. Jenis tanaman yang masih liar
Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman
adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di
daerah pemukiman.
Daftar tanaman obat tradisionil yang dipergunakan dalam buku "Pemanfaatan
Tanaman Obat Dep. Kes RI Edisi III. 1983 adalah :
Adas Foeniculum Vulare Mill
Angsana Pterocarpus Indica Willd
Anyang-anyang Elaecorpus Grandiflora J. Sm
Asam Tamarindus Indica L.
Bawang merah Allium Cepa L
Bawang putih Allium Sativum L
Belimbing waluh Averrhoa Bilimbi L.
Beluntas Pluchea Indica (L) Less
Brotowali Tino Spora Crispa (L)
Cengkeh Eugenia Aromatika O.K
Dadap Serep Erythrina Subumbrans Herr
Daun sendok Plantago Hajor L
Delima Putih Punica Granatum L
Gambir Uncaria gambir Roxb
Jagung Zea Mays L
Jambu Biji Psidium Guajava L
Jarak Ricinus Communis L
Jarak Pagar Jatropha Curcas L
Jaruk Nipis Citrus Aurantifolia Suningle
Katuk Sauropus ANDROGYNUS Herr
Kayu Putih Helaleuca Leuca Dendra L
Kecubung Datura Hetel
Kelapa Cocos Nucifera
Kembang Sepatu Hibicus Rosa-Sinensis
Kemiri Aleuritis Holuccana (L)
Kencur Kaempferia Galanga L.
Urang aring Eclipta Alba (L.)
Ketumbar Coriandrum Sativum
Kumis Kucing Orthosiphon Stamineus Benth
Kunyit Curcuma Demestica Val
Labu merah Cucurbita Hoschata Duchesne
Lada Piper Nigrum L
Lengkuas Languas Galanga (L.)
Lidah buaya Aloe Vera L
Lobak Raphanus Sativus L.
Mentimun Cucumis Sativus L.
Padi Oryza Sativa L.
Pare Homordica Charantia L.
Pegagan Centella Asiatica L.
Pepaya Carica Papaya L.
Pinang Areca Catechu L.
Pisang Musa Paradisaca L.
© 2004 Digitized by USU digital library 7Pulasari Alyxia Spec
Sambiloto Andrographis Paniculata Nees
Sembung Blumea Balsamifera (L.)
Sirih Piper Betle L.
Sosor Bebek Kalanchoe Pinnata Pers
Teh Thea Sinensis L.
Tembakau Nicotiana Tabacum L.
Temu giring Curcuma Heyneana Val & V.Zip
Temu Kunci Boesenbergia Pandurata
Temu lawak Curcuma Xanthorrhiza
Ubi jalar Ipomoea Batatas Poiret
E. Kesimpulan
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman
obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:
1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat
yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran
misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
2. Sarana untuk pelestarian alam
Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya
pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama
tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan.
3. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat
dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-
pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
4. Sarana untuk pemertaan pendapatan
Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi
keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber pengbasilan bagi keluarga
tersebut.
5. Sarana keindahan
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan
menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk
menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di
tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah-
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. Tanaman Chat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman obat Edisi III, Jakarta. 1983.
Departemen Kesehatan RI. Misteri Modika Indonesia Jilid I dan II. Jakarta 1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992.
© 2004 Digitized by USU digital library 8
UNTUK KESEHATNA KELUARGA
TUKIMAN
Bagian Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
A. Pendahuluan
Pemerintah telah menetapkan kebijaksanaan dalam upaya pelayanan kesehatan
yaitu Primary Health Care (PHC) sebagai suatu strategi untuk mencapai kesehatan
semua pada tahun 2000. Salah satu unmsur penting dalam PHC antara lain
penerapan teknologi tepat guna dan peran serta masyarakat.
Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional merupakan salah
satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna
yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara
lain karena pengobatan tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh
masyarakat serta bahan-bahannya banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air.
Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat
tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk lebih meningkatkan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang semakin luas dan kompleks dengan
keputusan Menteri Kesehatan RI No. 99a/Menkes/SK/III/1982 tanggal 2 Maret 1982
telah di tetapkan Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan penjabaran pola
Pembangunan Nasional dan sebagai petunjuk pelaksanaan pembangunan dibidang
kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan
yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Flora dan fauna serta
mineral yang berkhasiat sebagai chat harus dikembangkan dan disebar luaskan agar
maksimal mungkin dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Khususnya untuk tanaman chat penyebar luasannya dapat dilakukan melalui TOGA
(tanaman chat keluarga).
Pengertian TOGA
Toga adalah singkatan dari tanaman chat keluarga. Taman obat keluarga
pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang
yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat
dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman ohat
atau bahan ohat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya
obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pemanfaatan Tanaman Obat
Berbicara tentang pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada
umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya
manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari Baru
itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi
keper uan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-obatan dalam angka
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Kenyataan menunjukkan
bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan
© 2004 Digitized by USU digital library 1bahwa chat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah
memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Adapun pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan
gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah:
1. Demam panas
2. Batuk
3. Sakit perut
4. Gatal-gatal
Berbagai macam ramuan yang dapat digunakan untuk penyembuhan berbagai
penyakit menurut Depkes (1992) adalah sebagai berikut:
ad.1. Ramuan demam panas biasa
a. bahan
• Jeruk nipis 1 buah
• Bawang merah 3 biji
• Minyak kelapa 1 sendok makan
• Garam (sedikit)
b. Cara pembuatannya
• Peras jeruk nipis, ambil airnya
• Parut bawang merah, terlebih dahulu dilapisi dengan daun pisang
• Campurkan jeruk nipis dan bawang merah tersebut tambahkan
garam dengan minyak.
c. Cara pemakaian
• Dikompreskan pada ubun-ubun
Demam panas karena maria
a. Ciri – ciri penyakit
• Panas menggigil
• keringat dingin
• Nyeri otot
• Pucat, lesu
• Sakit kepala
b. Bahan yang diperlukan
• Jeruk nipis 1 buah dibelah
• Daun pepaya 1/2 pelepah
• Kencur 1 jari dipukul/dimemarkan
• Air 3 gelas
c. Cara pembuatan
• Semua bahan direbus, kalau perlu di tambah dengan gula merah
secukupnya sampai airnya tinggal 1 1/2 gelas.
d. Cara pemakaian
• Minimal diminum 3 x sehari 1/2 gelas. Diulang lagi setiap hari
sampai 1 minggu.
Demam Panas Karena Campak (Babagen)
a. Ciri-ciri penyakit
• Panas tinggi
• Anak rewel, lemah
• Batuk-batuk
© 2004 Digitized by USU digital library 2• Mata merah
• Bintik-bintik merah coklat di kulit
b. Bahan yang diperlukan
• Daun sambiroto 4 lembar
• Pule 1 ibu jari
• Air 1 gelas
c . Cara pembuatan
• Daun sambiroto, pule dibersihkan, kemudian didihkan sampai menjadi 1/2
gelas
d. Cara pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1/2 gelas pagi dan sore, ulangi tiap hari sampai panasnya
mereda.
ad.2. Batuk
• Ramuan Batuk biasa
a. Bahan
• Kencur 3 jari
• Garam sedikit
b. Cara pembuatan
• Kupas kencur dan parut
• Tambahkan air 3/4 cangkir
• Peras dengan kain bersih dan Baring.
c. Cara pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1 ramuan untuk anak-anak dan dewasa.
• Batuk Pilek
a. Ciri-ciri penyakit
• Pilek , keluar lendir/cairan ingus dari hidung.
• Kadang-kadang disertai panas.
• Sakit kepala
• Hidung tersumbat
• Nyeri otot
b. Bahan yang dipergunakan
• Air teh kental 3/4 gelas
• Air jeruk nipis 3 sendok makan
• Gula batu sebesar telur ayam
c. Cara pembuatan
• Campur semua bahan, diaduk sampai larut.
d. Cara pemberian
• Orang dewasa minum 3 kali sehari 1 ramuan
• Anak-anak 3 kali sehari 1/2 cangkir
* Anak Balita jangan diberi ramuan ini.
© 2004 Digitized by USU digital library 3• Batuk asma
a. Ciri-ciri penyakit
• Napas berbunyi
• Berkeringat
• Sesak napas
b. Bahan
• Daun randu (daun kapuk) 7 helai
• Pegagan 1 genggam
• Gula batu saecukupnya.
• Air matang 1 cangkir.
c. Cara pembuatan
• Cuci daun randu dan pegagan
• Tumbuk dengan sediki t air, setelah halus tambah air matang dan saring
• Beningnya ditambah dengan gula batu dan aduk hingga larut.
d. Cara pemakaian
• Diminum 1 x sehari 1 ramuan, pagi hari sebelum makan
• Diulang tiap hari sampai sembuh
• Untuk pemeliharaan cukup 1 minggu sekali satu ramuan
ad. 3 Sakit perut
• Ramuan sakit perut biasa
a. Bahan yang diperlukan
• Gula pasir 3/4 sendok makan
• Minyak kayu putih 3 tetes
b. Cara pembuatan
• Gula pasir ditetesi dengan minyak kayu putih Dicampur
c. Cara pemakaiannya
• Campuran ini dimakan, disertai minum teh
• Ramuan sakit perut disertai mencret
a. Ciri-ciri penyakit
• Berak encer lebih 3 kali sehari
• Sakit perut saat berak
• Kadang rasa mual dan kembung.
b. Bahan yang diperlukan
• Daun jambu biji muda satu genggam.
• Adas 5 butir (1/3 sendok teh).
• Pulo sari 2 jari tangan
• Air 2 cangkir
c. Cara membuatnya
• Bahan setelah dicuci dipotong kecil-kecil kemudian didihkan sampai diperoleh
1 cangkir
d. Cara pemakaian
© 2004 Digitized by USU digital library 4• Diminum 2 x sehari 1/2 cangkir.
• Muntah mencret
Berikan ramuan mencret di tambah dengan ramuan muntah yaitu:
a .Bahan
• Parutan pala 1 sendok teh
• Garam sedikit
b. Cara pembuatan
• Kedua bahan dicampur
c. Cara pemakaian
• Makanlah ramuan tersebut.
• Sakit maag (sakit ulu hati)
a. Ciri-ciri penyakit
• Sakit terasa perih terutama daerah ulu hati.
• Mual
• Kadang-kadang disertai keringat dingin dan pusing
• Perut kembung.
b. Bahan yang dipergunakan
• Kunyit yang tua 2 jari tangan
• Air matang 1/2 cangkir
c .Cara pembuatan
• Kupas kunyi t dan bersihkan
• Parut kunyi t tambah air matang
• Peras dengan kain bersih
• Ambil beningnya
d. Cara pemakaiannya
• Minum 2 x sehari satu ramuan, pagi hari sebelum makan dan malam hari
sebelum tidur.
ad.4. Gatal
• Ramuan gatal-gatal biasa
a. Bahan yang diperlukan
• Batang Brotowali 2 sampai 3 jari
• Air 6 gelas
b. Cara pembuatan
• Campuran dididihkan selama 1/2 jam
c. Cara pemakaian
• Air brotowali gunakan untuk mencuci kulit yang gatal
• Ramuan Gatal karena Panu
• Ramuan gatal karena Panu
a. Ciri-ciri penyakit
• Bercak putih halus, berbatas tegas
• Rasa gatal pada waktu berkeringat.
b. Bahan yang diperlukan
© 2004 Digitized by USU digital library 5• Lengkuas 1 jari
• Cuka 1 sendok makan
c. Cara pembuatan
• Lengkuas dipotong miring
• Bagian ujungnya dipukul-pukul hingga berserabut seperti kuas.
d. Cara pemakaian
• Kuas lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokkan pada kulit yang
sakit 2 x sehari.
• Ramuan Gatal karena kurap
a. Ciri-ciri penyakit
• Bercak-bercak bundar di kulit selebar beberapa cm dengan tepi berbatas jelas
kemerahan.
• Bersisik biasanya dibadan, tangan, kaki, lipatan paha, sela jari dan kepala.
b .Bahan yang diperlukan
• Daun landep 1 genggam.
• Jeruk nipis 1 buah
c. Cara pembuatan
• Daun landep dilumatkan
• Jeruk nipis dipotong dan diperas
• Campurkan pada daun landep yang telah dilumat.
d. Cara pemakaiannya.
• Dioleskan pada kulit yang sakit.
• Ramuan Gatal Karena Kudis
a. Ciri-ciri penyakit
• Bintik-bintik bergerombol
• Rasa amat gatal terutama diantara jari-jari tangan dan kaki.
• Pergelangan sebelah dalam dan pantat.
b. Bahan yang diperlukan
• Daun sambiloto segar 1 genggam
• Belerang sedikit
c. Cara pembuatannya
• Bahan ditumbuk bersama-sama sampai halus dan rata.
d. Cara pemakaian
• Dilumurkan pada kulit yang sakit.
D. Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-
jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman.
© 2004 Digitized by USU digital library 6d. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-
buahan dan bumbu masak
e. Jenis tanaman yang hampir punah
f. Jenis tanaman yang masih liar
Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman
adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di
daerah pemukiman.
Daftar tanaman obat tradisionil yang dipergunakan dalam buku "Pemanfaatan
Tanaman Obat Dep. Kes RI Edisi III. 1983 adalah :
Adas Foeniculum Vulare Mill
Angsana Pterocarpus Indica Willd
Anyang-anyang Elaecorpus Grandiflora J. Sm
Asam Tamarindus Indica L.
Bawang merah Allium Cepa L
Bawang putih Allium Sativum L
Belimbing waluh Averrhoa Bilimbi L.
Beluntas Pluchea Indica (L) Less
Brotowali Tino Spora Crispa (L)
Cengkeh Eugenia Aromatika O.K
Dadap Serep Erythrina Subumbrans Herr
Daun sendok Plantago Hajor L
Delima Putih Punica Granatum L
Gambir Uncaria gambir Roxb
Jagung Zea Mays L
Jambu Biji Psidium Guajava L
Jarak Ricinus Communis L
Jarak Pagar Jatropha Curcas L
Jaruk Nipis Citrus Aurantifolia Suningle
Katuk Sauropus ANDROGYNUS Herr
Kayu Putih Helaleuca Leuca Dendra L
Kecubung Datura Hetel
Kelapa Cocos Nucifera
Kembang Sepatu Hibicus Rosa-Sinensis
Kemiri Aleuritis Holuccana (L)
Kencur Kaempferia Galanga L.
Urang aring Eclipta Alba (L.)
Ketumbar Coriandrum Sativum
Kumis Kucing Orthosiphon Stamineus Benth
Kunyit Curcuma Demestica Val
Labu merah Cucurbita Hoschata Duchesne
Lada Piper Nigrum L
Lengkuas Languas Galanga (L.)
Lidah buaya Aloe Vera L
Lobak Raphanus Sativus L.
Mentimun Cucumis Sativus L.
Padi Oryza Sativa L.
Pare Homordica Charantia L.
Pegagan Centella Asiatica L.
Pepaya Carica Papaya L.
Pinang Areca Catechu L.
Pisang Musa Paradisaca L.
© 2004 Digitized by USU digital library 7Pulasari Alyxia Spec
Sambiloto Andrographis Paniculata Nees
Sembung Blumea Balsamifera (L.)
Sirih Piper Betle L.
Sosor Bebek Kalanchoe Pinnata Pers
Teh Thea Sinensis L.
Tembakau Nicotiana Tabacum L.
Temu giring Curcuma Heyneana Val & V.Zip
Temu Kunci Boesenbergia Pandurata
Temu lawak Curcuma Xanthorrhiza
Ubi jalar Ipomoea Batatas Poiret
E. Kesimpulan
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman
obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:
1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat
yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran
misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
2. Sarana untuk pelestarian alam
Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya
pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama
tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan.
3. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat
dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-
pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
4. Sarana untuk pemertaan pendapatan
Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi
keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber pengbasilan bagi keluarga
tersebut.
5. Sarana keindahan
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan
menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk
menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di
tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah-
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. Tanaman Chat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman obat Edisi III, Jakarta. 1983.
Departemen Kesehatan RI. Misteri Modika Indonesia Jilid I dan II. Jakarta 1983.
Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992.
© 2004 Digitized by USU digital library 8